101 Bums

101 Bums

B. Indonesia uraikan secara singkat teks eksplanasi berikut

Hujan Es

Di dalam ilmu meteorologi, hujan es disebut hail. Hujan es adalah presipitasi yang terdiri atas bola-bola es. Salah satu pembentukan bola-bola es ini melalui kondensasi uap air. Kondensasi uap air terjadi melalui proses pendinginan di atmosfer pada sebuah lapisan yang terdapat di atas level beku. Biasanya, hanya es berukuran besar yang terjadi dengan proses seperti ini. Meskipun es sudah turun ke suhu yang lebih hangat dan daerah lebih rendah, tidak semua es ini menjadi cair (mencair). Hujan es ini tidak hanya turun di daerah subtropis, tetapi dapat terjadi di sekitar garis ekuator atau daerah pembagian musim tropis, termasuk di Indonesia. Terjadinya hujan es ini disertai dengan hujan air sehingga tidak terlalu terlihat. Hujan es ini biasanya terjadi hanya sekitar beberapa menit saja, lalu akan kembali ke hujan air normal seperti biasanya.

Air di seluruh wilayah Bumi ini mencapai dua per tiga bagian, sedangkan sepertiga bagian yaitu daratan. Air yang banyak tersebut tersimpan dalam samudra, laut, sungai, danau, dan rawa. Kemudian, air-air tersebut akan mengalami penguapan atau evaporasi melalui bantuan sinar matahari. Uap air yang dihasilkan dari penguapan tersebut akan mengalami pemadatan atau kondensasi sehingga menjadi awan. Kemudian, awan awan tersebut bergerak sendiri-sendiri ke tempat yang berbeda-beda dengan bantuan angin, baik angin yang berembus vertikal maupun horizontal. Setelah itu, awan yang mengandung uap air tersebut tertiup dan sampailah pada tempat yang suhunya lebih

dingin dan mencapai dew point atau titik embun, lalu mengembun. Karena beratnya embun ini, turunlah menjadi titik-titik hujan. Ketika embun sudah menjadi air dan tertiup oleh angin thermis yang naik ke ketinggian yang memiliki temperatur di bawah titik beku, embun tersebut akan berubah menjadi es yang akan jatuh ke bawah. Ikatan antarmolekul es ini lebih kuat daripada antarmolekul air karena es termasuk benda padat. Es tersebut jatuh ke bawah dengan bentuk yang tidak rapi teratur, bisa seukuran kerikil, tetapi ada juga yang berukuran sebesar kepalan tangan.

Sebenarnya datangnya hujan es ini dapat diketahui melalui tanda-tanda tertentu. Hujan es ini datangnya biasanya disertai dengan angin darat kencang atau kadang angin puting beliung. Turunnya hujan es ini dapat diprediksi dari sifat atau keadaan yang berada di sekitar kita. Hujan es yang disertai dengan angin kencang ini biasa terjadi pada saat peralihan iklim di Indonesia, pada musim kemarau ke musim penghujan. Hujan es lebih sering terjadi pada saat siang atau sore hari. Namun, tidak menutup kemungkinan hujan es terjadi malam hari. Satu hari sebelum hujan es turun, udara pada pagi hingga malam hari terasa sangat panas, dan pengap. Keadaan ini menyebabkan terjadinya penggumpalan awan hingga terbentuk awan yang berlapis lapis sehingga akan menyebabkan terjadinya hujan es.